Sobat Mix! Enggak terasa kita hampir sampai di penghujung tahun 2019. Dalam hitungan hari, kita akan sampai pada bulan Desember, bulan terakhir di 2019. Biasanya, banyak Sobat mix sudah mulai merencanakan resolusi tahun baru untuk menjadi goals di tahun depan.
Resolusi yang paling umum direncanakan oleh para millennials adalah traveling untuk mengunjungi tempat-tempat atau negara tertentu yang sudah lama diimpikan dan belum terwujud di tahun ini.
Tapi, tahukah kamu kalau seiring waktu bertambah, ternyata kebutuhan, perilaku, dan keinginan kebanyakan orang terkait dengan travel terus berubah. Kalau kamu perhatikan, masyarakat dunia saat ini memiliki beragam idealisme untuk melakukan ekspolorasi.
Dikutip dari marketeers.com, tahun 2020 akan menjadi tahun yang penuh ekplorasi. Hal ini didorong oleh kemajuan teknologi dan keinginan masing-masing traveler untuk memiliki rasa tanggung jawab dan hubungan yang lebih dalam terhadap masyarakat dan tempat yang di kunjungi.
1. Ekowisata (Ecotourism)
Beberapa bulan terakhir, jutaan warga global terinspirasi oleh gerakan gadis muda Greta Thunberg, untuk memulai aksi positif terhadap perubahan iklim dunia. Sampah traveling juga bisa dibuktikan secara data mempengaruhi aspek lingkungan loh, Sahabat She.
Manfaat dari ekowisata ini bisa mencakup konservasi, pemberdayaan ekonomi dan pendidikan lingkungan. Agaknya di tahun 2020, akan makin banyak wisatawan yang mengunjungi wisata-wisata alam yang lebih eco-friendly.
2. Biaya Non-tunai (cashless)
Perkembangan digital yang mulai masuk pada dunia perbankan, saat ini pun berpengaruh pada interest masyarakat menggunakan pembayaran non tunai atau cashless. Mulai dari mobile banking hingga yang ramai di kalangan millenials dan Gen-Z adalah dompet digital.
Pembayaran non tunai ini akan mempengaruhi perputaran uang di dunia tourism dan industri travel. Ketika masyarakat dapat berpindah-pindah lokasi secara rapid, memungkinkan pembayaran yang tidak ribet. Misalnya, menggantikan penggunaan uang tunai yang harus ditukarkan mata uangnya terlebih dahulu.
3. Bleisure Travel (kerja sambil liburan)
Bleisure merupakan gabungan dua kata, yaitu business yang berarti bisnis dan leisure yang artinya rekreasi. Beberapa tahun belakangan ini, tren bleisure semakin populer di kota-kota besar. Para pebisnis dan pekerja profesional yang terbiasa melakukan perjalanan bisnis kerap menyempatkan waktu untuk rekreasi. Urusan pekerjaan dan bisnis tak lagi dipandang sebagai beban besar. Sudah tak asing lagi di mata kita, ketika wisatawan membuka email dan mengerjakan pekerjaan sembari bersantai di pantai.
Di tahun 2020, tren ini lebih terasa, terlihat dari banyaknya bidang pekerjaan dan profesi yang mendukung untuk mengerjakan tugas secara remote/mobile work.
4. Insta-tourism
Para travelers hari ini berkiblat pada tempat-tempat wisata yang terpapar review media. Dikutip dari adventurestudenttravel.com, kebanyakan situs web tempat wisata justru dipenuhi foto-foto selfie dari wisatawan itu sendiri. Review asli dari para wisatawan inilah yang dinilai lebih dapat dipercaya untuk menarik minat wisatawan-wisatawan baru.
Begitu pula masyarakat hari ini, mereka akan lebih tertarik melakukan riset review jujur traveler yang dibuktikan dengan foto melalui media sosial, khususnya Instagram. Selain itu, tempat yang instagrammable akhirnya menjadi tujuan utama terbesar dari para traveler untuk mencari tempat wisata. Di samping bisa refreshing, traveler bisa menambah koleksi foto-foto traveling nya di Instagram.
5. Travel with Purpose
Semakin maraknya isu-isu lingkungan dan berita keadaan sosial yang muncul ke permukaan media, menjadi salah satu pemicu munculnya wisatawan-wisatawan yang idealis dan memiliki purpose (tujuan).
Banyak orang yang ingin memberi manfaat dan impact perubahan yang positif ketika mereka berlibur. Kesenangan membantu sosial ini bisa dibilang akan menjadi tren travel 2020 yang diprediksi akan booming.
Kelompok-kelompok grup travel indipenden kini bukan hanya sekedar mengisi itinerary dengan kegiatan liburan saja, namun juga diisi oleh bakti sosial.
6. Solo Travel/ Independent Travel
Kemudahan mencari berita melalui teknologi di jaman ini juga berpengaruh pada rasa ingin tahu kebanyakan masyarakat, bukan hanya di Indonesia namun juga secara global.
Masing-masing individu dapat dengan mudah mengatur personalisasi kebutuhan travel mereka. Selama ada jaringan internet, para traveler independen, baik solo maupun group, akan dengan mudah menemukan informasi melalui Google. Mulai dari hotel, cuaca, restoran terdekat, hingga informasi pilihan moda transportasi.
Karena kekayaan data dan kemajuan teknologi inilah, pengalaman berwisata dirasa akan menjadi jauh lebih personal di tahun 2020.
Wah bener banget ini sob, kira-kira sobat mix bakal jadi yang mana nih? Tenang, selama jalan - jalan, Indocafe pasti setia menemani hari – hari travelling kamu sob, Indocafe Original blend! Be original you!
Last Update
Tetap Stylish Walaupun Memakai Masker Saat New Normal
2020-10-22
6 Tips Bersihin Botol Minum, Bebas Kuman
2020-10-22
7 Gerakan Olahraga Yang Bisa Dilakuin di Atas Kasur
2020-10-01
8 Cara menghilangkan rasa pegal setelah berolahraga
2020-10-01